Translate

Minggu, 05 Februari 2012

Abrahah dan Tentara Bergajah


Abrahah dan Tentara Bergajah

Peristiwa ini bukan cerita mistik bertebaran dalam sejarah bangsa Arab tempo dulu. Ini bukan dongeng atau tahayyul belaka. Seandainya bangsa Arab tidak melihat burung Ababil menghancurkan Abrahah dan bala tentaranya atas izin Allah SWT, dengan kerikil panas dari neraka yang membara. Maka ketika jika ada seseorang menceritakan persitiwa itu kepada mereka, pasti mereka akan mengatakan orang itu gila. Mereka akan mengejek, sebagimana mereka mengejek Muhammad, ketika beliau menceritakan bahwa dirinya telah isra’ dan mi’raj.


Pada abad keenam sekitar tahun 571 Masehi, saat itu Yaman dikuasai oleh seorang raja Kristen bernama Negus yang berhasil mengusir bangsa Yahudi dari negerinya. Seorang menterinya yang bernama Abrahah bin Al-Shobaah menemukan bahwa setiap tahunnya orang-orang dari berbagai belahan bumi bergegas dan berduyun-duyun pergi ke Kabah di Mekah untuk menunaikan haji


Diperintahkannya arsitek dan ahli bangunan terbaik untuk membangun Al-Qalies, sebuah geraja yang sangat besar dan indah di Kota San’a. Gereja ini dipersembahkan kepada Raja Najasyi serta merupakan bukti kuat keinginan Abrahah agar orang-orang melupakan Ka’bah.
Abrahah telah bersumpah untuk menghancurkan Ka’bah. Berangkatlah Abrahah ke Makkah beserta tentaranya dengan menunggangi gajah. Abrahah memimpin pasukan dengan menunggangi seekor gajah yang santa besar dan gagah. Gajah tersebut adalah hadiah dari Raja Najasyi karena Abrahah sudah membuatkan sebuah gereja yang indah
Abdul Muthalib bin Hasyim yang merupakan salah seorang pemuka Kaum Quraisy pun ‘pasrah’ dan lebih memilih menyingkir ketika mendapatkan informasi pasukan Raja Abrahah dan menghancurkan Ka’bah. Dia yakin, Allah sendiri yang akan menjaga rumahNya, Baitullah. Dan benarlah, Allah mengirimkan pasukan burung Ababil, yang merontokkan pasukan Abrahah yang ‘nggegirisi’ menjadi laksana dedaunan yang dimakan ulat.

Surat Al Fiil (105) ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kaafiruun. Nama "Al Fiil" diambil dari kata "Al Fiil" yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya "gajah".

AL FIIL (GAJAH) Surat ke 105 : 5 ayat
Qur’an menyebut peristiwa yang menewaskan Abrahah dan pasukannya dalam Surat Al-Fil. Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan. Pendapat umum menyebut “Toiron Ababil” sebagai “Burung Ababil” atau “Burung yang berbondong-bondong”. Buku “Sejarah Hidup Muhammad” yang ditulis Muhammad Husain Haekal mengemukakannya sebagai wabah kuman cacar (wabah Sampar atau Anthrax – yang menewaskan sepertiga warga Eropa dan Timur Tengah di abad 14). Namun ada pula analisa yang menyebut pada tahun-tahun itu memang terjadi hujan meteor, hujan batu panas yang berjatuhan atau ‘terbang’ dari langit. Wallahua’lam.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
 Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?,
Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Sumber:
Majalah Qiblati
Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar