Translate

Jumat, 16 Desember 2011

Kanker Payudara Bisa Dideteksi dengan Teknologi Antiranjau


img
(dok: eetimes)
Jakarta, Pemeriksaan kanker payudara kurang disukai karena makan waktu lama, sakit dan rentan terhadap bahaya radiasi. Kini keluhan itu bisa disingkirkan, dengan memanfaatkan teknologi antiranjau dalam metode terbaru deteksi kanker payudara.

Metode baru yang dinamakan Maria (Multistatic Array Processing for Radiowave Image Acquisition) diklaim lebih aman karena menggunakan gelombang radio, bukan sinar X seperti yang dipakai selama ini. Dengan teknologi ini, risiko terpapar radiasi bisa lebih kecil.

Prosesnya juga lebih cepat, karena hanya memakan waktu 8 detik dan gambarnya langsung tersaji dalam format 3-dimensi. Dengan sinar X biasa, prosesnya membutuhkan waktu paling tidak 1 menit belum termasuk kalau harus diulang karena gambarnya tidak bagus dan analisisnya butuh 2 minggu.

Namun yang paling penting, teknologi yang juga dipakai untuk menyapu ranjau di medan perang ini bisa dipakai untuk segala usia. Sinar-X kurang akurat untuk usia di bawah 50 tahun karena jaringan payudaranya masih padat, sementara dengan alat ini bisa mengatasinya.

Teknologi gelombang radio pada alat ini persis sama seperti alat penyapu ranjau. Di medan perang, teknologi ini digunakan untuk mendeteksi bahan peledak non-logam yang tertanam di dalam tanah dan bisa meledak sewaktu-waktu jika terinjak atau terlindas tank.

Dalam pengujian awal di University of Bristol, alat ini bisa mendeteksi 80 persen tumor pada 200 partisipan yang dilibatkan. Uji coba tahap akhir akan dilakukan dalam waktu dekat di Frenchay Hospital dan Southmead Hospital, dan diperkirakan sudah bisa dipasarkan 5 tahun mendatang.

"Mamografi biasa yang menggunakan sinar X kadang malah meningkatkan risiko kanker kalau terlalu sering. Dengan gelombang radio, radiasinya tidak lebih besar dari ponsel," kata Dr Mike Shere dari Southmead Hospital seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (2/12/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar