Belalang atau dalam bahasa jawa disebut walang merupakan serangga herbivora dari sub-ordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Belalang yang merupakan serangga bebas pada awalnya merupakan hama bagi tanaman. Namun di Gunungkidul, belalang diolah menjadi makanan khas kaya gizi. Bahkan belalang (belalang kayu)mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dari pada udang windu.
Belalang, telah memberikan lapangan pekerjaan kepada penduduk Gunungkidul. Berburu belalang sudah menjadi profesi. Bagaimana tidak, dengan penghasilan rata-rata per-hari 40-50 ribu/hari kegiatan ini teramat menggiurkan. Sehingga tidak mengherankan lagi jika melihat serombongan orang bersepeda onthel menenteng galah, jaring atau lem memasuki areal persawahan. Belalang banyak terdapat di pohon turi dan pohon jati.
Belalang, menjadi makanan khas Gunungkidul yang selalu dicari para perantau asal Gunungkidul saat mudik, baik untuk dimakan sendiri maupun untuk oleh-oleh. Belalang yang telah dimasak bisa tahan sampai satu minggu. Tidak susah untuk mendapatkan belalang. Di pinggir-pinggir jalan saat sore mulai merayap banyak ditemui belalang yang dipajang dengan sebilah bambu untuk ditawarkan. Tentu saja belalang di sini masih mentah. Namun jika menginginkan belalang yang sudah di masak, silahkan kunjungi pusat penjualan oleh-oleh di Gunungkidul atau pun pasar-pasar tradisional. Di sana dijajakan belalang masak dengan berbagai rasa tergantung selera, manis, asin, gurih dan pedas.
Belalang, hama tanaman yang menjadi primadona bagi warga Gunungkidul, baik sebagai penikmat maupun para pencari rejeki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar